Blog

Perhatikan Etika dalam Memberi Donasi, Kenali Prinsip-Prinsip yang Perlu Diperhatikan Ini

May 20, 2025

Memberi atau berdonasi adalah tindakan mulia yang membawa dampak positif bagi penerima dan juga bagi diri sendiri. Namun, dalam berdonasi terdapat etika dan prinsip-prinsip penting yang perlu diperhatikan, agar donasi yang diberikan benar-benar bermanfaat dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Lantas, apa saja prinsip-prinsip etika yang perlu kita pegang teguh saat berdonasi?

Prinsip Etika untuk Dipegang Teguh Saat Berdonasi

Saat melakukan donasi, ada prinsip etika yang perlu dipegang teguh, seperti berikut:

1. Niat Tulus dan Sukarela

Niat tulus untuk donasi berarti bahwa kita memberikannya karena memang ingin membantu dan bukan untuk mendapat pujian atau balasan. Niat ini juga berarti segalanya jika dilihat dari koridor agama, terlebih berbuat kebaikan dengan dilandasi niat murni. Tulus memberikan donasi juga berarti tidak mengharapkan imbalan apa pun.

Di samping niat tulus, sukarela dalam memberikan donasi juga penting. Berikan donasi atas dasar keinginan diri sendiri, tanpa adanya paksaan, tekanan, perasaan bersalah, atau malu jika tidak berdonasi. Lebih dari itu, donasi juga bukan menjadi ajang pembuktian, bukan untuk menunjukkan bahwa “aku juga peduli”, dan tentunya tetap beri donasi sesuai dengan batas kemampuan.

2. Menghormati Martabat Penerima

Menghormati martabat penerima berarti bahwa kita menjaga harga dirinya, menghargai setiap orang dengan kondisi apa pun. Donasi bukan untuk menjadikan seseorang merasa rendah diri atau diberi belas kasihan. Di samping itu, penting untuk diingat bahwa penerima donasi bukanlah objek untuk konten, seperti foto dan video, apalagi tanpa seizinnya, karena bisa saja membuat harga dirinya terluka.

Ingat juga bahwa berdonasi bukan menjadi kegiatan untuk pamer kebaikan. Jika kita terlalu mempublikasikan donasi, maka berarti fokusnya mengarah pada kondisi kesusahan saudara kita yang membutuhkan, dan hal tersebut justru berubah menjadi eksploitasi.

3. Transparansi dan Akuntabilitas

Makna transparansi berarti kita bersikap terbuka dan jelas saat menyalurkan donasi. Maka, tujuan donasi harus jelas, contohnya untuk anak-anak yatim, korban bencana, dan lainnya. Di samping itu, sampaikan jumlah donasi yang telah terkumpul dan siapa saja donatur tersebut, jika ingin diumumkan.

Selain itu, jelaskan juga rencana untuk penggunaan dana donasi. Lalu berikan bukti bahwa donasinya disalurkan, seperti struk pembelian, laporan akhir, atau foto kegiatan. Di sisi lain, akuntabilitas berarti bahwa kita bertanggung jawab terkait seluruh proses pengelolaan dana donasi, sejak awal hingga akhir. Lalu, apabila ada kekeliruan atau kesalahan, maka harus berani untuk mengakui dan memperbaiki.

4. Kejujuran dan Integritas

Kejujuran menjadi etika yang juga penting, baik bagi donatur maupun pengelola donasi tersebut. CSebagai contohnya, jujur tentang pihak yang menerima bantuan dan jumlah dana yang dibutuhkan serta bagaimana dana tersebut digunakan. Bersikap jujur berarti menjaga kepercayaan donatur dan penerima.

Untuk integritas, artinya kita harus konsisten dengan apa yang menjadi nilai, ucapan, dan tindakan kita. Memegang integritas berarti kita selalu melakukan hal yang benar, bahkan saat tidak ada yang mengawasi. Misalnya, tidak menggunakan dana donasi untuk keperluan pribadi dan tidak mengambil keuntungan dari kegiatan amal.

5. Keadilan, Kesetaraan, dan Anti Diskriminasi

Etika keadilan berarti kita memberikan bantuan kepada saudara yang benar-benar membutuhkan. Misalnya, menyalurkan bantuan ke wilayah terdampak bencana hingga pelosok sekalipun, dan bukan hanya ke daerah yang mudah dijangkau. Tujuannya agar tidak memunculkan ketimpangan.

Keadilan juga disertai dengan kesetaraan, yang artinya bahwa kita bersikap setara kepada semua orang yang menerima bantuan, tanpa melihat ras, suku, agama, gender, status sosial, dan ekonomi, jadi tidak membeda-bedakan. Di sisi lain, anti diskriminasi berarti tidak membatasi dan tidak menolak seseorang yang membutuhkan bantuan karena adanya perbedaan kepercayaan atau identitas.

6. Memilih Lembaga Donasi yang Terpercaya

Beberapa ciri lembaga donasi yang tepercaya yaitu terdaftar secara resmi, transparan saat memberikan informasi tentang donasi, akuntabel saat membuat laporan pertanggungjawaban, memiliki reputasi yang baik, serta komunikatif yang artinya mudah dihubungi dan selalu terbuka saat donatur ingin bertanya atau mengecek perkembangan donasi.

Kini, telah hadir kemudahan berdonasi melalui aplikasi mobile dari bank syariah. Aira Mobile dari Nanobank Syariah hadir untuk memberikan layanan donasi dengan fitur yang lengkap, bermanfaat, dan mengalirkan kebaikan. Apa saja fiturnya?

Aplikasi Aira Mobile dari Nanobank Syariah

Aira Mobile dari Nanobank Syariah hadir dengan solusi inovatif. Dari setiap transaksi pembayaranmu, sebagian keuntungan bank akan didonasikan dan menjadi kontribusi donasi nasabah. Ini bukan hanya kemudahan perbankan digital, tetapi juga kesempatan donasi sebagai bentuk tabungan kebaikan dari setiap aktivitas finansialmu. Jadi, tunggu apa lagi? Segera buka rekening Nanobank Syariah melalui Aira Mobile dan nikmati kemudahan bertransaksi sambil terus mengalirkan kebaikan kepada sesama.

Auto Donation Aira Mobile

Nanobank Syariah menjadi perantara transaksi perbankan yang mengalirkan kebaikan untuk kehidupan bersama. Lihat fitur-fiturnya berikut ini:

Selling Point:

  1. Semakin banyak transaksi, semakin banyak tabungan kebaikan melalui donasi yang kamu lakukan.

  2. Pengumpulan dan penyerahan donasi dilakukan secara transparan dan terpublikasikan.

Product Features:

Transaksi yang diakui sebagai auto donation: bill payment

  1. Jenis biller: Telkomsel Prepaid & Speedy, OVO, Gopay, PLN Prepaid & Postpaid, ShopeePay, Smartfren Prepaid, Tokopedia, Indosat Ooredoo Prepaid, LinkAja, PDAM, BPJS Kesehatan

  2. Nilai donasi per transaksi Rp300.

Download Aira Mobile untuk Bersama #AlirkanKebaikan